SELAMAT DARI GELOMBANG LAUTAN
“…dan sesungguhnya oleh karena karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.”
(Kisah Para rasul 27: 24)
Jaman itu sarana transportasi masih sangat terbatas. Kapal yang melayani rute Jayapura-Biak hanya berlayar satu bulan sekali. Akibatnya, penumpang begitu banyak beserta barang dagangan mereka. Sehingga selalu kapal tersebut memuat penumpang dan barang melebihi kapasitas maksimal kapal. Tak jarang para pedagang itu menyuap nakhoda kapal agar seluruh barang dagangan mereka dapat diangkut dengan kapal tersebut. Hari itu Drg. Tjipto bermaksud kembali ke Biak dengan kapal itu. Bersama dia berlayar juga Bupati setempat dan Pangdam. Kondisi kapal amat memprihatinkan. Karena terlalu sarat dengan muatan, sampai-sampai jarak antara permukaan dak kapal dengan air laut hanya kurang dari setengah meter.
Lewat tengah malam, ketika kapal itu berada di Lautan Pasifik, gelombang laut bergelora begitu dahsyat. kapal itu pun terombang-ambing oleh badai itu. Semua penumpang dalam keadaan panik dan sambil berlarian kesana kemari mereka berteriak-teriak. Air laut mulai masuk ke dalam kapal, sedemikian rupa sehingga badan kapal mulai miring ke kiri. Mereka sadar tak lama lagi kapal itu akan tenggelam. Kepanikan mencekam dengan hebat, ditambah kesadaran bahwa tidak mungkin ada pertolongan bagi mereka saat itu. Dicoba ditenangkannya hatinya dan ia pun mulai berdoa kepada Tuhan, lalu tiba-tiba tawanya berderai dengan keras. Tentu saja Bupati yang ada di sebelahnya menjadi heran, dan bertanya: “Mengapa Dokter Tjipto tertawa?”
“Saya mentertawakan orang-orang itu. Mereka mau mati kenapa mesti ketakutan? Mati kan menyenangkan, dapat bertemu dengan Tuhan, tinggal bersama dengan Tuhan di sorga kan menyenangkan?”
“Wah, itu suatu hal yang tidak saya mengerti”: jawab Bupati itu.
“Bapak Bupati, kalau mau selamat, sebenarnya bapak dapat mengambil alih perintah atas palka ini. Perintahkan untuk memotong tali-tali pengikat mobil-mobil itu dan barang-barang berat lainnya, supaya dapat meluncur ke dasar lautan, beban kapal akan ringan, dan kita selamat”: himbaunya.
Bupati itu segera bertindak cepat. Tepat seperti yang ia sarankan, dilakukannya dengan sigap. Maka meluncur-lah semua barang-barang di atas palka, mulai dari mobil-mobil, sepeda motor, drum-drum oli dan sebagainya. Semuanya tercampak ke dalam laut yang sedang bergelora. Kapal yang telah menjadi ringan bebannya itu pun terselamatkan. Memang para pedagang kehilangan hampir semua barang berharga mereka, tetapi nyawa mereka semua selamat. Akhirnya kapal tersebut kembali merapat di pelabuhan Jayapura.
Peristiwa mujijat di tengah lautan seperti itu bukanlah yang terakhir baginya. Setelah itu pun beberapa kali ia mengalami berbagai pengalaman yang mentakjubkan dari Tuhan. Perlindungan-Nya begitu ajaib bagi hamba-Nya. Perlindungan dari gelombang yang mengamuk, kapal yang terkatung-katung di tengah lautan serta berbagai keajaiban yang lain membuat hidupnya makin dekat dan bergantung kepada Tuhan. Bagi orang percaya, setiap masalah dan tantangan dalam hidupnya juga berarti pengenalan yang lebih lagi akan Tuhan Yesusnya.
Berbagai Nama Tuhan di Alkitab misalnya, semuanya muncul karena didahului oleh pengalaman-pengalaman anak-anakNya bersama Dia di dalam berbagai masalah dan tantangan. Jehovah Jireh, El Roi, Gunung Batu Keselamatan dan sebagainya adalah contoh nyata dari semuanya. Persoalan dan Pergumulan, apapun bentuknya adalah Pintu Pengenalan akan Yesus Yang Luar Biasa
Halaman 95-98
Buku Hidup Bergaul Karib Dengan Tuhan
Bagian 1
Media Injil Kerajaan
Only By HIS GRACE
Joshua Ivan Sudrajat